Jakarta, 4 April 2025 – Pasar kripto global kembali mengalami guncangan hebat, dengan penurunan signifikan yang membawa kapitalisasi pasar ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir. Menurut laporan terbaru, ada peluang hingga 70% bahwa pasar kripto akan mencapai titik terendah baru antara saat ini hingga pertengahan tahun, dengan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menjadi yang paling terdampak.
Penurunan Drastis di Pasar Kripto
Data dari Cryptoquant menunjukkan bahwa pasar kripto telah kehilangan lebih dari USD 650 miliar atau setara Rp 10,9 kuadriliun (dengan asumsi kurs Rp 16.500 per dolar AS) sejak puncaknya pada awal 2025. Bitcoin, yang sempat menjadi harapan investor, kini terjebak di kisaran USD 82.000 atau Rp 1,35 miliar, turun drastis dari puncaknya di atas USD 100.000. Sementara itu, Ethereum juga tak luput dari tekanan, dengan harga yang merosot ke USD 4.500 atau Rp 74,25 juta, mencerminkan ketidakpastian yang melanda pasar.
Analis pasar, James Bartley, dalam wawancara dengan Bloomberg Finance pada Kamis (3/4/2025), mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam. “Kondisi pasar saat ini sangat rapuh, dan sentimen investor berada pada level ketakutan ekstrem. Kami melihat potensi penurunan lebih lanjut menuju USD 86.000 untuk Bitcoin, atau bahkan USD 90.000 jika tekanan berlanjut,” ujarnya.

Faktor Penyebab Penurunan
Pasar kripto yang stagnan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter yang ketat. Indeks Ketakutan & Keserakahan Kripto, yang mengukur sentimen pasar, kini berada di zona “ketakutan ekstrem” untuk ketiga kalinya berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih ragu untuk mengambil risiko besar, terutama setelah serangkaian kebijakan ekonomi global yang tidak mendukung.
Selain itu, volatilitas di pasar tradisional turut memperparah situasi. Ketegangan perdagangan internasional, termasuk kebijakan tarif baru di beberapa negara besar, telah memengaruhi kepercayaan investor terhadap aset berisiko seperti kripto. “Pasar kripto sangat sensitif terhadap perubahan ekonomi makro. Ketika pasar saham global turun, kripto biasanya mengikuti,” jelas Bartley.
Prospek Bitcoin dan Ethereum
Meskipun pasar sedang terpuruk, beberapa analis melihat adanya potensi pemulihan. “Jika Bitcoin mampu bertahan di atas USD 82.000, kita mungkin melihat kenaikan menuju USD 86.500 dalam beberapa minggu ke depan,” tambah Bartley. Namun, ia juga memperingatkan bahwa kegagalan untuk mempertahankan level tersebut dapat membawa Bitcoin ke kisaran USD 80.000, level yang terakhir terlihat pada akhir 2024.
Ethereum, di sisi lain, menghadapi tantangan yang lebih berat. Harga ETH telah turun lebih dari 40% sejak awal tahun, dengan rasio ETH/BTC mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir. “Ethereum sedang berjuang untuk menemukan pijakan. Investor tampaknya lebih memilih Bitcoin sebagai safe haven di tengah ketidakpastian ini,” ungkap laporan Cryptoquant.
Regulasi Baru di Inggris dan AS
Tekanan pada pasar kripto juga diperparah oleh perkembangan regulasi di beberapa negara. Di Inggris, Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memperketat aturan bagi perusahaan kripto pada 2026. Direktur FCA, Emily Carter, menyatakan bahwa aturan baru ini akan mencakup stablecoin, platform perdagangan, dan aktivitas staking, yang diharapkan dapat melindungi investor ritel.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi investor, tetapi juga memastikan inovasi di sektor kripto tidak terhambat,” ujar Carter dalam wawancara dengan Reuters pada Selasa (1/4/2025). Namun, Carter juga mengakui bahwa aturan baru ini dapat memicu ketidakpastian jangka pendek di pasar.
Di Amerika Serikat, regulator juga tengah mempersiapkan kebijakan serupa. Menurut sumber di Securities and Exchange Commission (SEC), aturan anti-pencucian uang (AML) yang lebih ketat akan diterapkan pada pertengahan 2025, yang dapat memengaruhi operasional bursa kripto seperti Coinbase dan Kraken.
Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Di tengah ketidakpastian ini, para ahli menyarankan investor untuk tetap tenang dan berhati-hati. “Ini bukan waktu untuk panik, tetapi juga bukan waktu untuk mengambil risiko besar,” kata Sarah Lim, analis senior di CoinMarketCap. Ia menyarankan investor untuk fokus pada diversifikasi portofolio dan memantau perkembangan ekonomi global.
Bagi mereka yang tetap optimistis, Lim menyarankan untuk menunggu tanda-tanda pemulihan yang lebih jelas sebelum masuk kembali ke pasar. “Pasar kripto memiliki sejarah pemulihan yang kuat setelah penurunan besar. Namun, investor perlu bersabar dan tidak terburu-buru,” tambahnya.
Pasar kripto saat ini berada pada titik kritis, dengan sentimen ketakutan yang mendominasi. Meskipun ada potensi pemulihan dalam jangka panjang, investor perlu bersiap menghadapi volatilitas lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan. Dengan regulasi baru yang akan segera diterapkan di Inggris dan AS, serta ketidakpastian ekonomi global yang masih membayangi, pasar kripto kemungkinan akan terus menghadapi tantangan besar sebelum akhirnya menemukan arah yang lebih stabil.
Leave a Reply